Banda Aceh ( Berita ) : Mesjid Raya Baiturrahman yang terletak di tengah Kota Banda Aceh, ibukota Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) satu bukti kebesaran Tuhan, yang tetap kokoh dan tidak hancur akibat gempa dan hantaman tsunami akhir Desember 2004.

Para wisatawan nusantara asal Jambi, saat mengunjungi mesjid itu, Selasa [29/07] mengatakan, saat menyaksikan tayangan tsunami empat tahun lalu di layar televisi tampak mobil dan gedung tinggi tenggelam dihantam arus gelombang.

“Namun Mesjid Raya Baiturrahman yang berada di tengah-tengah kota kok tidak rusak dan digenangi air, dan tetap utuh seperti saat ini, sungguh Maha Besar Kuasa Allah,” kata Manda (20) bersama beberapa temannya menyatakan rasa takjub. Lebih aneh lagi dari gambar dan cerita masyarakat yang selamat, ketinggian air mencapai 20 meter lebih, sementara pagar mesjid tidak sampai tiga meter kok air tidak bisa masuk.

Sulaiman (45) jemaah mesjid tersebut mengatakan, saat tsunami, Mesjid Raya Baiturrahman jadi tempat menyelamatkan diri bagi warga yang berlindung di rumah Allah tersebut. Gelombang besar tsunami itu, airnya hanya masuk perkarangan sebatas pinggang, sementara di luar sana mencapai puluhan meter, dan tidak sampai ke dalam mesjid.

Gedung dan rumah toko (ruko) di sekitar lingkungan mesjid semuanya tenggelam, kecuali yang ketinggiannya di atas 20 meter, dan semuanya rusak. “Utuhnya mesjid atau rumah Allah ini, seharusnya menambah keyakinan bagi umat manusia, khususnya umat Islam untuk mempertebal imannya, karena kuasanya sudah ditunjukkan dengan menjaga tempat ibadah bagi pengikut Nabi Muhammad tersebut,” tutur Sulaiman.