Untuk dapat mensyukuri kondisi diri kita, ada baiknya kita merenungkan kata-kata bijak nan sarat hikmah dari Imam Al-Ghazali berikut, semoga Allah menolong kita agar mampu berbuat sebagaimana potensi kita yang Dia Kehendaki…amien.

Ilmu (al-‘ilm) yang paling utama ialah mengetahui akan Allah, sifat-sifat-Nya dan tindakan-tindakan-Nya. Disinilah terletak kesempurnaan manusia. Dan pada kesempurnaan inilah bergantung bagian dan kebaikan manusia di hadapan Tuhan Yang Agung dan Sempurna.

Jasad (raga) itu kendaraan dari an-Nafs (jiwa). An-Nafs itu tempat ilmu dan ilmu itulah tujuan manusia dan hakikat dirinya, yang untuk itulah manusia diciptakan. …
….
Manusia dipandang dari segi bahwa ia makan dan berketurunan—maka ia sama dengan tumbuh-tumbuhan.

Dipandang dari segi bahwa ia merasa dan bergerak dengan ikhtiarnya sendiri, sama dengan binatang.

Dipandang dari rupa dan bentuknya, ia sama dengan gambar yang dilukis pada dinding.

Letak keistimewaan manusia ialah karena ia dapat mengetahui hakikat segala sesuatu.

Barangsiapa mempergunakan semua anggota dan kekuatannya ke arah membantu mendapatkan ilmu dan mengamalkannya, maka ia serupa dengan malaikat; atau dengan kata lain ia menyusul martabat malaikat dan patutlah ia disebut malak. Sebagaimana firman-Nya:
“Ini bukanlah seorang basyar, melainkan ia seorang malak yang mulia” (QS Yusuf [12]: 31).