“Kegagalan adalah jalan menuju kebesaran”

Rasulullah pernah mengalami pahitnya dakwah. Pada suatu tahun yang terkenal dengan ‘Amul Huzn (tahun kesedihan), beliau kehilangan Istri tercinta (Khadijah) sekaligus Paman yang amat beliau sayangi (Abu Thalib) sekaligus. Kehilangan tersebut masih ditambah lagi dengan penolakan masyarakat Thaif akan dakwah beliau, bahkan beliau dilempari batu hingga berdarah-darah. Kesedihan dan kegagalan ini masih belum lengkap, bila melihat fakta bahwa Rasul pernah mengalami kekalahan pada Perang Uhud dan Hunain.

Umar bin Khattab pun juga seperti itu. Sebelum mencapai cahaya Islam beliau adalah orang yang terkenal amat kejam dan keras kepala di kalangan kaumnya. Bahkan, saking kejamnya beliau tidak segan mengubur hidup-hidup putrinya sendiri yang baru lahir.

Imam Ghazali yang begitu masyhur dengan kedalaman ilmu dan karya-karyanya pun suatu saat pernah dirampok. Ketika itu, perampok pun berusaha merebut semua catatan ilmu yang dia miliki. Al Ghazali berusaha mempertahankannya dengan sekuat tenaga. Namun, usaha tersebut malah dicemooh oleh para perampok tersebut sebagai sebuah kebodohan.

Ada apa gerangan dengan semua kisah kegagalan di atas?

Meski pernah gagal, di kemudian hari nantinya Rasulullah bahkan mampu membuktikan diri sebagai tokoh paling berpengaruh di dunia hingga saat ini. Umar bin Khattab lewat cahaya Islam menjelma masa sebagai pemimpin yang amat zuhud dan peduli akan rakyatnya, sehingga di tengah segala kemegahannya beliau masih rela hanya tidur di atas lantai yang keras. Sedang, Al Ghazali? Dengan merubah pola belajarnya dari sekedar mencatat menjadi menghafal. Kini, beliau menjelma menjadi salah seorang ulama muslim yang amat panjang umurnya, umur karya-karyanya tentu.

Tokoh-tokoh hebat di atas adalah segelintir tokoh yang mampu mengubah kegagalan menjadi energi dahsyat untuk berprestasi. Mereka tidak larut dalam kesedihan, apalagi kemudian berputus asa. Mereka menyadari bahwa kegagalan adalah bagian dari kesuksesan. Mengutip Solikhin Abu Izzuddin, kegagalan dan kesuksesan bagaikan dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Adakalanya kegagalan datang, namun adakalanya pula kesuksesan yang menghampiri.

Yang terpenting bukan meratapi kesedihan yang terjadi, namun segera mengumpulkan energi untuk bangkit. Agar kita tidak berlama-lama menjadi ZERO, tapi segera menjadi HERO!